SILAQ NGIRING
Silakan
mampir itulah arti dari kata diatas,karena tema yang diangkat adalah
suku sasak,maka saya menggunakan contoh bahasa Sasak.Dalam kesempatan
ini saya ingin membahas tentang Rumah Adat Suku Sasak yang terletak di
Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, Provinsi Nusa
Tenggara Barat, berjarak kurang lebih 30 kilometer dari kota
Mataram.Bentuk rumah yang sangat unik dengan atap yang sedikit lancip
pada bagian atasnya.Seperti rumah adat yang lain di Indonesia yang
umumnya masih menggunakan atap jerami terutama rumah adat dari Indonesia
bagian timur.Rumah Sade termasuk salah satunya yang masih menggunakan
atap jerami sebagai penutupnya.
Sekitar
tahun 2011 saya berkunjung ke Desa Sade ini,suasananya benar benar
culture dan natural life sekali.Untuk memasuki ruang dalam kita harus
melewati pintu kayu yang berukuran kecil dengan tinggi sekitar 150 cm
dan berbentuk oval. kekokohan pondasi rumah adat desa Sade adalah
campuran dari bahan
pembuatan lantainya, yang menggunakan campuran tanah dan kotoran sapi.
BAGIAN BAGIAN RUMAH SADE
ATAP
Seperti gunungan
menukik kebawah yang berjarak 1,5 sampai 2 meter dari permukaan tanah.Bahan yang digunakan terbuat dari alang alang.
RUANGAN(RONG)
Dibagi menjadi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem(tempat menyimpan makanan dan alat rumah tangga)
Dibagi menjadi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem(tempat menyimpan makanan dan alat rumah tangga)
PINTU DAN TANGGA
Tiga anak tangga terletak diantara bale luar dan bale dalem
yang berfungsi menjadi penghubung antara bale luar dan bale dalem
STRUKTUR BAGIAN RUMAH SADE
STRUKTUR BAGIAN RUMAH SADE
Dalam
pembuatan Rumah Sade sama sekali tidak menggunakan paku untuk
memperkuat struktur,tapi mereka menggunakan paku semat yang terbuat dari
kayu untuk memperkuat rangka bangunan.
Tiang pancang penyangga struktur atas
Sistem sambungan kayu
KEBUDAYAAN MASYARAKAT
Selama dua minggu lebih saya menghabiskan waktu liburan saya di Lombok tepatnya di desa Kembang Kerang Lombok Tengah.Banyak kebudayaan Sasak yang saya baru kenali seperti Nyongkolan dan Peresean,sempat saya bertanya tanya ketika paman saya berkata " ndekm lalo engat dengan nyongkolan?" yang berarti gak pengen kamu pergi lihat nyongkolan ?"salah satu dari prosesi pernikahan adat Lombok yaitu dengan cara mengarak pasangan pengantin lelaki dan perempuan menuju rumah pengantin laki laki,proses arak arakan diikuti oleh pemuda dan pemudi desa setempat dengan menggunakan pakaian adat.Anggota rombongan biasanya membawa hasil bumi untuk diserahkan kepada keluarga mempelai laki laki.
Peresean,untuk kegiatan ini saya sempat menyaksikan pertunjukannya di Narmada,sebuah tempat pemandian yang konon sudah ada dari zaman dulu.
Kebetulan hari hari itu digelar festival Peresean.sedikit ngeri dan ngilu ketika melihat luka luka dari para pemain yang dilakukan hanya untuk laki laki saja tersebut.Alat yang digunakan untuk berperang adalah tongkat dari rotan yang disebut Peyalin.Para peserta juga dibekali perisai yang terbuat dari kulit kerbau yang tebal dan keras yang disebut Ende,pemainnya disebut dengan pepadu dan wasit disebut Pakembar sedi untuk wasit yang bertempat di pinggir dan Pekembar untuk wasit yang ada di tengah arena.
Peresean dan Nyongkolan adalah beberapa dari kebudayaan adat yang saya sempat rasakan disana.Selain kebudayaannya Pulau Lombok terkenal dengan keramahan penduduknya.Penduduk yang sangat terbuka dan kekeluargaan membuat siapapun yang pergi ke Lombok akan merasakan kehangatan bermasyarakat.Bertegur sapa dengan seorang yang mungkin tidak kenal satu sama lainpun biasa dilakukan dalam pergaulan sehari hari.
IKLIM DAN CUACA
Lombok tidak berbeda jauh dengan Pulau Jawa,hanya saya udara di Lombok agak sedikit beragam terutama di pusat kota yaitu Mataram hingga Ampenan yang cenderung panas dan berangin kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar